Search This Blog

Friday 4 March 2011

Fantastic Things in Ordinary Things..

Kau tahu sesuatu yang menakjubkan kadang berada di sekelilingmu. Semuanya berasal dari hal-hal sederhana yang sering terlewati oleh kita...

 
Dimana yang lain?
"Rasanya ternyata tidak enak. Melangkah lebih maju tanpa tahu tidak ada siapapun yang berada disampingku. Aku menyadari, aku sendirian.." 

  
Can Only Imagine It's a....
"Aku mungkin bukan langit sore yang dapat dibanggakan. Hanya gumpalan awan yang mempertanyakan 'siapa aku'."

Dongeng Hutan Kecil di Bawah Atap
"Tempat paling aman adalah tempat paling berbahaya. Gunakan sedikit imajinasimu, dan kau akan terjun bersama peri dan kurcaci dalam hutan kecil ini. :)"

Monday 28 February 2011

Bintik Terang bernama Bintang



Jika kita menengadah ke langit malam, maka akan terlihat lembaran hitam sangat besar yang seolah-olah membungkus kita. Disana terdapat bola terang yang dalam legenda kita katanya kadang dimakan oleh raksasa bernama Rahu sehingga bola terang tersebut kadang muncul penuh, setengah lingkaran, atau tidak sama sekali. Lalu jika kita perhatikan lebih detail, bola terang itu sering kali dikelilingi oleh sesuatu yang tampak seperti bintik-bintik terang yang memiliki kekuatan cahaya berbeda-beda. Bola terang itu adalah bulan. Sedangkan bintik-bintik terang itu sendiri bernama bintang.

Bintang merupakan salah satu benda langit yang paling sering dijadikan objek pilihan bagi orang-orang kuno maupun modern. Mulai dari mitologi Yunani yang mengaitkan rasi bintang dengan dewa-dewanya hingga astrologi atau ilmu perbintangan yang memiliki begitu banyak peminat. Benda ini dengan mudah mampu menyita perhatian kita karena keambiguannya.

Mungkin ketika kita masih kecil, seringkali kita menggambarkan bintang di langit dengan garis yang saling menyambung berbentuk segi lima. Kemudian, seiring kita bertambah dewasa, pengetahuan pun semakin bertambah dan ternyata kita mengetahui bahwa bintang di langit tidaklah berbentuk garis saling menyambung berbentuk segi lima. Mungkin, beberapa di antara kita masih bingung mengapa bintang digambarkan dengan segi lima bukan dengan lingkaran yang jauh lebih mendekati bentuk bintang. Ternyata hal tersebut dikarenakan cahaya yang bersinar dari jauh yang kemudian tertangkap oleh mata kita seperti pecah dan bersegi lima. Sehingga bintang umumnya digambarkan bersegi lima.

Ada sedikit riwayat tentang bintang. Bintang terlahir dalam peristiwa yang disebut runtuh gravitasi yang sebenarnya mirip dengan kejadian seorang anak yang sedang dilahirkan dari janin ibu. Bintang dapat hidup selama bermilyar-milyar tahun, walaupun pekerjaannya hanya bersinar kemudian mati. Beberapa diantaranya, sebelum kehilangan kharisma terbesar mereka yaitu cahaya, mereka akan meledak membentuk supernova. Supernova terjadi tidak secara cepat, tapi berlangsung selama bertahun-tahun. Itu mungkin seperti wasiat terakhir mereka yang paling berharga. Memilih untuk menjadi luar biasa dan spektakuler selama beberapa saat, lalu menjadi benda langit gelap tak berguna.

Selain itu ada fakta mengejutkan dari benda favorit centaurus ini (tokoh mitologi Yunani yang merupakan makhluk berwujud setengah manusia dan setengah kuda). Ternyata bintang yang sering kita kagumi di langit malam ini hanyalah cahaya yang dipancarkannya beberapa tahun yang lalu. Kita tidak bisa mengetahui apakah bintang tersebut masih ada atau tidak karena dibutuhkan waktu 10 juta tahun cahaya untuk memastikan bintang tersebut sudah punah atau belum. Hal tersebut tentu menjadi bahan referensi untuk kita. Bintang-bintang itu mungkin sudah tidak ada, tetapi cahayanya menjadikan kita merasa nyaman.

Mungkin ini hanyalah beberapa fakta kecil dari kehidupan bintang. Tetapi dari semua itu, kita dapat menarik banyak sekali pelajaran. Alam sebenarnya sudah sering kali mencoba memberi kita pelajaran, mungkin kita yang kadang tidak peka terhadap semua itu. Bintang seolah memberi tahu kita, bahwa kita bukanlah apa-apa dibanding alam semesta ini. Diperlukan waktu 2 milyar tahun bagi matahari untuk melihat kehidupan di bumi dan diperlukan waktu 2,5 milyar tahun untuk manusia mampu menengadahkan kepalanya ke langit dan mendapati betapa kecilnya mereka. Kita bukan pusat alam semesta, bahkan bukan pula pusat tata surya. Tapi kadang kita terlalu angkuh dan menganggap alam jauh berada di bawah kita. Tapi sebenarnya, kita cuma debu atas alam semesta, bahkan mungkin jauh lebih kecil dari itu.